1/26/2020

Menyemangati Diri


This is what a girl usually do in the middle of a weekend. Taking pictures while iseng haha.
Sebenernya ini foto lama, tapi biarin aja biar tetep berasa libur panjang.



Aloha.... Gue tiba-tiba sedikit agak takut pas tau kalau giliran kelompok gue yang bakal giliran msdk. Di karenakan gue udah pengen liburan kuliah yang bener libur. Kesel gimana gitu, kemarin-kemarin seneng banget, terus dengan gampangnya gue mulai nggak mood dari hari-hari gue ini. Nggak rela. Akhirnya nyoba ikhlas dan tetep mikirin masa kini, emosi lagi, ngamuk nggak jelas semuanya jadi dibawanya kesel. Fuh.

Baidewey, gue itu udah libur (no yeay, bc it's hella argh). Alhamdulillah gue lancar semester 5 dengan nilai sebagai berikut :


  • Pendidikan karakter : B+
  • Manajemen Pendidikan Vokasi : A-
  • Metodologi Penelitian Perhotelan : A
  • Pastry and Bakery : A-
  • Housekeeping 2 : B+
  • Stewarding : B+
  • MICE : A
  • Hotel Accounting : A-
  • Bahasa Inggri Profesi : A


Dengan IP yang naik daripada semester sebelumnya, gue pun menyiapkan strategi baru untuk diterapkan di semester 6 kelak. Gue berharap strategi dibawah ini bukan hanya jadi wacana.

  1. Lebih rajin kuliah Selama ini gue masih suka males berangkat dan nggak mood, sekarang nggak boleh.
  2. Belajar lebih giat lagi. Kalo bisa setiap hari sempet baca catetan.
  3. Genjot di matkul yang akan datang, karena gue kurang terlalu suka sama dosen yang ada.
  4. Harus mati-matian di matkul jam 8. Kalau matkul gue jam 8, gue harus bisa membuat gue semangat bangun pagi sekali.
  5. Jangan anggep remeh semua mata kuliah, karena gue harus belajar supaya ilmu itu berguna.
  6. Target nilai nanti jangan ada C lagi.
  7. No more complaining. Lakuin, lakuin, lakuin!
  8. Bikin deadline tugas yang harus selesai sebelum deadline seharusnya.
  9. Fokusin ke ngatur waktu belajar sama nugas
  10. Tetep pelajarin matkul sebelumnya
Semangat, Yan! Inget Ziel lo sekarang adalah lebih enjoy dan berusaha di AP UNJ! Gue yakin lo bisa. Lo udah usaha, tapi sekarang harus lebih keras lagi usahanya. Jangan males-malesan! Inget, jangan sampe lo nyesel di belakang.

1/24/2020

1/19/2020

It Was Friday!

After suffering with very emotional sadness this morning, I finally got better. I sleep at 1 am because I can't sleep normally. I tried to move my phone away and even tried to .... no .... I didn't do anything (yes I know it's very lazy). Obviously it had no effect, but it made my sleep schedule worse.

It all started at the end of my exam, I did nothing. And I told myself over and over that I would improve my sleep schedule but I didn't. Thank God I finished my exam three days ago so I can always be at home after 1-17.

And now ... Yes now. It's 4 pm. I ask myself what I want to do today. I know it's Sunday, I have to do something. But I want to stay in bed and sleep. I have planned it since 4 days ago, but not to sleep after praying or take a nap and now I just woke up. Fuck u sleepyhead.
Anyways, I did blogwalking and found a pretty cool website, it's not cool at all. I'm just interested in it. http://world.doubutsu-uranai.com/. You guys should check it out, if u wanna know yourself.
So i gave my full name and my DOB. And it turned like this :




I know. You guys re thinking 'Ahh.. That's so lame!". But who cares? Hahaha. When you have nothing to do, or procrastinate some works, you do/search lame things on the internet :p

Okay stop blogging. I'm trying to do something now. Bye!

1/12/2020

Am I Too Old To Write This?

Gue mau curhat nih. Gue nggak mau cerita detailnya gimana. Karena mengingat umur gue yang sekarang 20 tahun ini, akan sangat labil dan sok masih remaja kalau gue cerita semua detail masalah gue disini. Memang ini blog gue, tapi website ini bisa dibaca siapa aja yang mau baca.

Intinya gini. Gue masih beranggapan sama dengan bertahun-tahun lalu : nggak semua orang di sekeliling lo itu peduli dan mengerti lo apa adanya. Yang lucunya lagi, lo pikir dengan mereka sebaya sama lo, harusnya mereka juga bisa berpikir sama kayak lo. Ternyata enggak. Ternyata mereka masih berasa sekarang ini jaman SMA. Terus gue akhirnya mikir "Oh. Jadi nggak semua orang bisa mengubah cara pikir mereka. Walaupun mereka udah melihat contoh baik, karena mereka udah pergi dari lingkungan mereka.". Apa sih sebenernya maksud omongan gue ini? Iya, maksud gue adalah mau orang itu udah di lingkungan dimana tidak mungkin bagi mereka untuk tetep nge-keep karakter dia yang typical SMA banget, ternyata masih lho mentalnya nggak berubah.

Contohnya gini deh. Gue jujur banget lebih comfortable sekarang. Kenapa? Karena beberapa orang di sekitar gue berpikirnya pake otak, mereka ngerti, mereka nggak peduli lagi sama orang muka dua. Mereka tau kalo emang orang ada yang suka baik di depan tapi ngejelekin dibelakang. Kenapa kayak gitu? Karena berkaca pengalaman gue berurusan sama orang-orang sekitar gue di masa yang sekolah aja. Orang seperti gue, yang pembawaannya males ngomong, yang deket sama siapa aja, yang diem, yang gampang percaya, yang menjunjung tinggi sebuah pertemanan, yang terlalu terbuka, ternyata lebih sering jadi korban muka dua. Why? Melihat karakter tipikal orang yang suka merasa kuat diatas kelemahan orang lain, yang suka nggak menganggap keberadaan orang lain, yang bisa berasumsi apa aja, yang bercandanya menjatuhkan orang lain, yang merasa diemnya orang itu berarti nggak berdaya, wajar aja kalau mereka merasa gue seakan-akan nggak tau apa-apa. Banyak hal dari diri gue yang sebenernya mereka anggap sepele. Gue sangat paham.
Terus gue seneng ketika gue kuliah. Gue bertemu dengan orang-orang (yang gue pikir) udah terbuka pikirannya, udah berubah mindsetnya, udah lebih real lah. Ternyata apa? Lambat laun gue nemuin aja orang yang kayak di sekolah dulu. Terus lagi-lagi orang-orang seperti gue ini yang kena. Einfach karena mereka pikir gue diem. Sifat gue yang terkesan diem jadi alasan mereka menyebut gue sebagai bocah SMA. Apa tanggapan gue? Gue mau ketawa aja dengernya. Dan gue sangat menyayangkan aja orang-orang seperti itu udah susah-susah lulus dari SMA, tapi sifat muka duanya masih aja nempel. What a shame. Padahal udah saatnya lo membentuk diri lo, lo instrospeksi, dan udah saatnya lo bisa belajar tentang diri lo sendiri lebih dalam.

Apa gue bakalan mau menjadi temen mereka lagi? Never. You can call me childish or whatever you want. Tapi gue adalah manusia yang berprinsip. Gue adalah orang yang kenal betul siapa diri gue. Gue tau betul mana yang baik mana yang enggak. Gue tau betul kalau gue selalu memiliki alasan logis setiap kali gue diem, dan yang paling penting gue itu selalu merhatiin dulu sebelum gue bertindak. Urusan mereka yang seakan-akan menghargai di depan tapi ngomongin di belakang itu bukan urusan gue. Lagipula gue hidup sekarang bukan untuk please everyone. Gue punya tujuan yang lebih penting dari itu.

I know it's kinda sad knowing that not everyone around you is real. Some of them are fake. But I'm okay with that and I'm not blaming them. At the end of the day mereka adalah individu masing-masing dan mereka punya hak sepenuhnya dalam memilih mau kapan kenalan sama diri sendiri :)

1/05/2020

Nggak Ada Judul

Manusia itu kodratnya suka ngeluh, suka nyalahin orang lain, suka nggak bersyukur sama apa yang udah dikasih.

Gue juga suka banget ngeluh. Apalagi taun kemaren, beuh. Dikasih sakit ngeluh, kuliah susah ngeluh, badan capek ngeluh, nggak ada duit ngeluh. Sering banget gue malu sama Allah, kok gue nggak pernah bersyukur. Kayaknya kuraaaaangg mulu apa yang udah Dia kasih. Bukannya berterima-kasih malah minta lebih. Padahal Dia itu udah yang paling tau apa yang paling baik buat kita, tapi masih aja kita kadang suka ngerasa sombong dengan tidak mempercayakan hidup kepada siapapun. Jadi kita selalu berekspetasi untuk selalu senang, selalu beruntung, selalu tersenyum, karena selalu dikasih apa yang kita mau. Eh, pas menghadapi realita nggak sesuai sama harapan, kita ngeluh.

Kayak sekarang nih contohnya. Kalau mau ngiri ya, gue ngiri banget liat temen-temen gue bisa pada jalan-jalan senang riang. Sementara gue disini harus dirumah demi tidak kena amarah atau kejudesan emak. Boro-boro mau jalan-jalan. Tapi pas gue mikir kayak gitu, gue langsung nampar diri gue dalem hati. Berani banget gue bisa berpikiran kayak gitu. Kenapa sih gue hatinya penyakitan pake acara ngiri-ngiri segala? Malu ah sama Allah. Udah dikasih hidup, tinggal dimanfaatin. Nerima sedikit apa susahnya sih? Bosen-bosen sedikit itu hidup apa salahnya?
Ngeliat orang kanan-kiri hidupnya seneng-seneng aja main sama temen-temennya, bahagia-bahagia aja jalan-jalan sama pacarnya. Gimana coba nggak ngiri? Jadi inget baca artikel waktu itu : apa yang kita dapetin sekarang adalah yang paling baik buat kita. Kuncinya cuma satu, yaitu selalu positive thinking sama yang diatas, sabar dan tetap berikhtiar. Segala sesuatu pasti ada hikmahnya. Seneng-seneng pasti ada saatnya. Sekarang adalah waktunya memaknai hari demi hari yang dikasih. Supaya seneng-senengnya bukan karena hal duniawi.


Fighting!