Tampilkan postingan dengan label Bogor. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bogor. Tampilkan semua postingan

5/14/2024


Lagi liat-liat youtube channel gue yang lain, terus ada video ini yang dibikin pas lagi semrawut. Baru inget waktu itu ambil handphone dan kamera langsung ngerekam apa aja hehehe.

4/12/2024

Siang ini ngedit-ngedit video sementara dari Pagi ke Menjelang Siang yang berjarak hanya beberapa jam saja period gue dateng. Yang pasti kayaknya gue nggak bisa semangat bener-bener karena gue kayaknya radang terus period yang dateng siap bikin gue agak lemes kapan pun selagi masih di awal period. Tiga hari ini banyak sodara-sodara yang dateng. Pertanyaannya nggak jauh dari kapan dan kapan. Bingung...

muka males ngadepin pertanyaan sodara.

4/10/2024

It's Wednesday, Wednesday, We We We So Excited

Seperti biasa, hari sebelumnya, niatnya nggak mau ngapa-ngapain, dengerin takbiran aja.



Wakakak. Ikutan bocil-bocil.... :)

Ngomong-ngomong kemarin yang niatnya nggak mau ngapa-ngapain, tiba-tiba ngedenger adek kayak mau ledak-ledakan. Ehhhh ternyata jadi kepengen ikutan. Dia beli petasan-petasan & kembang api sama temen-temennya. Perasaan gue hari ini 10 April Idul Fitri 2024, kayak hari baru dan harus jadi diri yang baru :-)
Tapi seru siiihhhh kemarin malem-malem ada yang meledak-ledak dan nyala-nyala gitu :D
Walaupun kembang api nya agak susah dinyalain karena dingin tapi langsung ambil HP sambil motoin ginian *Nggak ada kerjaan* *Bodo amat*






4/07/2024

Week-End

Hey there, fellow weekend enthusiasts! How's it going? Ah, the weekend – that magical time when the world seems to slow down just a bit, and we finally get a chance to catch our breath and do whatever makes our hearts sing.

So, what's on your agenda for this weekend? Let's dive into the chill and spill of weekend vibes!


First things first, can we all agree that Fridays have this special sparkle to them? It's like the universe whispers, "You made it, champ!" There's just something so liberating about leaving work behind and stepping into the weekend with open arms.

Whether you're planning a wild night out or cozying up on the couch with your favorite snacks and Netflix, Friday nights are for letting loose and celebrating the little victories of the week.


This is an old photos x)


And then comes Saturday – the MVP of the weekend. Is there anything better than waking up on a Saturday morning and realizing you have a whole day of endless possibilities ahead? It's like a blank canvas waiting to be filled with adventures, laughter, and maybe a little bit of spontaneity. From brunch dates with friends to solo excursions in nature, Saturdays are made for making memories.

But hey, let's not forget about Sundays. Sure, there might be a hint of melancholy knowing that Monday is lurking around the corner, but Sundays are all about embracing that slow-paced, cozy vibe. It's the perfect time to recharge your batteries, reflect on the week that was, and maybe even indulge in a little self-care. Whether you're sipping on a hot cup of tea while wrapped in a blanket burrito or taking a leisurely stroll through the park, Sundays are for nurturing your soul and preparing for the week ahead.


Didn't I mention that this is an old photos when I'm in high school?


Of course, everyone's weekend rituals are unique, and that's the beauty of it! Whether you're a social butterfly fluttering from one event to the next or a homebody reveling in the simple joys of solitude, the weekend is your time to do you. So, go ahead and seize the day – or embrace the art of doing absolutely nothing. After all, isn't that what weekends are all about?

As we bid adieu to another glorious weekend, let's raise a glass of water (or a mug of hot matcha, no judgment here) to the memories made, the laughs shared, and the moments cherished. Here's to the weekend warriors, the relaxation champions, and everyone in between. May your weekends be filled with endless joy, boundless adventure, and the sweet satisfaction of doing exactly what sets your soul on fire.




So yeah, that's all for today. I'm hoping you enjoy my spirit, although it's maybe-boring-for-you. But who cares? I enjoyed it.

Cheers to the weekend! Until next time, keep the weekend vibes alive and kicking. Peace out!

4/03/2024

3/17/2024

Marriage Thoughts in Life

 Gue mau ceritain cerita yang harusnya gue ceritain (kebanyakan ngomong "cerita") 4 tahun yang lalu

Seperti yang kalian ketahui (kalo lo kenal gue). Gue adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Dari dulu gue nggak pernah punya target soal usia untuk usia ini nanti harus menikah dll. Waktu awal masuk kuliah gue belajar ilmu keluarga tapi nggak terlalu spesifik. Menurut gue marriage is a good thing. Sekarang gue mikir pernikahan itu something you have to think about; deeper than the things you target or the things you hope for. Dari dulu sampe sekitar Agustus 2020, gue ngertinya template kehidupan itu TK - SD - SMP - SMA - Kuliah - Kerja - Nikah - Punya Anak. To be honest, gue dulu nggak tau kalo itu sebenernya alur kehidupan yang society buat sendiri bukan keharusan sebuah alur kehidupan. Gue pun baru tau kalo perempuan itu sebenernya punya pilihan atas kehidupannya sendiri, terutama soal pernikahan dan tentang anak. Tapi ngga papa. Selama kehidupan dua hal tersebut bisa dihadapi naik turunnya, itu masih fine-fine aja. Waktu gue tau childfree, gue kagetnya minta ampun. Dari jauh-jauh tahun gue udah taunya setelah menikah punya anak. Ternyata ngga juga, gan.

Seiring tahun berjalan (1 tahun kemudian). Gue suka mempertanyakan tentang pernikahan. Dari mulai pernikahan itu apa dan untuk apa. Waktu gue tanya paling jawabannya ngejar umur karena target umur untuk menikahnya di umur sekian (rata-rata 25), punya anak tapi nggak mau 1 atau 2 karena nanti kalo udah tua rumahnya sepi terus biar ada yang ngurusin, nikah muda biar nanti sama anak umurnya nggak terlalu jauh jadi keliatan kayak temenan, dll. Menurut gue jawabannya nggak ada yang salah sih. Sekarang gue kalo ditanya sama orang menurut lo pernikahan itu apa ; pernikahan itu untuk apa. Dari tahun 2021 ampe sekarang, jawaban gue selalu sederhana tapi agak sulit di pahami. Marriage is about having a partner. Selama keduanya masih bisa saling menerima dan memahami pemikiran satu sama lain, gue masih fine-fine aja. Waktu gue mikirnya begini, beberapa orang pasti jawabannya yaiyalah, sebenernya partner disini bisa luas sih maksudnya. Dari tahun-tahun sebelumnya gue udah punya pemikiran. Pastinya gue berekspetasi partner itu bakal bisa diajak berdiskusi. Terus tau prioritasnya setelah menikah. Makin banyak melihat. Makin banyak mendengar. Ternyata salah, gan.

Dari cerita yang gue baca (ini fiksi sebenernya). Gue percaya kalo punya pasangan yang bisa diajak untuk berdiskusi segala sesuatu hal itu nikmat yang nggak ada tandingannya. Dari gue mikir pasangan itu tentang kekurangan atau kelebihan atau cerminan diri sendiri. Tahun ini gue percaya pasangan itu sebenernya cerminan diri sendiri. Menurut gue kalo lo punya pasangan, lama-lama lo agak mirip sama pasangan lo. Terutama dalam segi pemikiran ; pemikiran ini pengaruhnya besar banget loh ternyata. Satu lagi, kalo pasangan lo nggak tau prioritasnya setelah menikah itu agak sulit. To be honest, gue agak kurang percaya sama cowo sekarang. Makin banyak tahu jadi nggak kayak dulu. Tapi ngga papah. Selama nggak melenceng kemana-mana, gue normal kalo karena agak trust issue. Waktu gue scroll TikTok biasanya pernikahan - pasangan - jodoh - hubungan suka lewat, gue penasarannya minta ampun. Nggak jauh-jauh sih gue mikirnya. Pastinya gue berpikiran when you know -- you know itu gimana. Biasanya bahasanya gitu kalo di TikTok. Pastinya gue berekspetasi Pernikahan bakal asik banget. Tapi kalo maju di medan perangnya berdua, gan.

Ekspetasi : Pernikahan itu seru, mendengarkan dan memahami satu sama lain, saling mendukung dan bekerja sama, dilindungi, keterlibatan dalam pengambilan keputusan, kesetiaan dan kepercayaan, keselarasan dalam tujuan hidup dan aspirasi, tumbuh dan berkembang bersama, mendukung dalam mencapai potensi masing-masing sebagai individu dan sebagai pasangan.
Kenyataan : Setiap hubungan akan ada pertentangan dan tantangan, belajar menangani konflik, perlu komitmen dan usaha untuk kesetiaan, perlu memahami dan menerima perbedaan, rutinitas sehari-hari bisa jadi sumber stres, beradaptasi dengan perubahan, pentingnya dukungan emosional dan mental, perlunya memberikan moral dan bersedia memberikan bantuan ketika diperlukan, siap untuk tetap berjuang demi hubungan pernikahan bahkan dalam masa-masa sulit.

Walaupun gitu gue tetep seneng banget bisa ngeliat orang yang menikah. Saking terharunya, waktu lagi kondangan, gue ampe kagum banget. Kagumnya adalah pelabuhan terakhirnya ketemu! Betenya gue (waktu itu pertama kali kondangan) gue sendirian. Untung habis makan langsung pulang, nggak lagi deh gue nekat kondangan sendiri.
Yah,,,Namanya juga hidup ya nggak? Pas SMP ampe SMA, gue ada aja deket sama orang. Yak bener, gue terakhir itu 2016 awal! Hahaha. Gue kira kan kuliah bakalan ada cowo ya. Eh taunya cewe semua dan cowonya nggak banyak. Disitu gue pertama kalinya nggak ada temen deket cowo. Kesempatan gue untuk merasakan College Love Story juga kayaknya sekitar 3%. Kyaa!
Bener aja loh. Ini sekitar 3%, karena gue pernah sekedar deket doang sama tiga orang di jurusan lain cuy. Ini bukan pencapaian yang perlu dibanggakan sih. Hahaha. Pokoknya bisa establish a relationship with myself for a long time. Feeling lonely is normal, but sometimes it's a bit difficult. But I'm used to it since the pandemic and during my internship.
















Seru kan seru kan?! Yang lebih serunya lagi. Tau gak? *Mulai heboh*. Gue semalem nonton tentang parenting! Masya Allah. Serasa belajar banyak tau nggaaaaaakkk!! Asli gue nggak lebay. Videonya tuh bentar ya. Sekitar beberapa menit. Ya kayaknya 9 menit deh. Dia kan kayak Q&A gitu konsep videonya, tapi ini mudah dipahami sama gue. Masalahnya gue jadi mikir lagi sih. Gue nggak pernah tahu mengenai anak-anak atau cara menjadi orang tua untuk anak-anak, ya gue lumayan ngerti sih soalnya ngasuh anak kakak gue hampir 24/7. Gue rasanya mau nangis, tapi gue yakin nggak ada yang tau kalo seorang tante bisa kena baby blues juga. Terus yang lebih serunya lagi, video ini ngomongin soal istri dan suami juga. Jadi nggak cuma parenting orang tua ke anak. Anjir tapi emotional control gue masih harus diperdalam lagi. Ketauan nggak pernah marah tapi sekalinya marah langsung nangis. Abis nonton gitu gue nggak ngapa-ngapain lagi kecuali beres-beres lalu tidur. 70% dari pikiran di otak gue setahun yang lalu ternyata bener malem itu. Kalo yang kesini lagi baca ini, boleh nonton Letters to Juliet itu SERU, LUCU, dan GEMES.

9/06/2023

First Time Going Out on My Own

 Gue mau ceritain cerita yang harusnya gue ceritain (kebanyakan ngomong "cerita") 8 tahun yang lalu

Seperti yang kalian ketahui (kalo lo kenal gue). Gue adalah orang yang suka pergi-pergi sendiri. Dari gue kelas 2 SMA sampe sekarang masih suka pergi sendiri. Waktu sekolah dulu kerja gue pasang headset dengerin lagu-lagu dari handphone Nokia dan baca Wattpad. Menurut gue wattpad waktu itu emang paling keren. Dulu aja banyak novel-novel baru yang sebelumnya tulisan di wattpad. Dari dulu ampe sekarang, gue masih suka pergi sendiri. To be honest, gue awalnya karena baca wattpad dan ditambah gue nonton student life Maudy Ayunda di Oxford. Disitu rata-rata mereka perginya sendirian. Tapi yang di wattpad ini tidak lupa tidak jarang menyebut Starbucks. Karena gue punya uang lebih, gue akhirnya nyoba buat pergi ke Starbucks waktu sekolah dan itu pertama kalinya. Waktu pertama kali, gue sempet browsing dulu dari cara pesennya sampe apa aja minumannya. Dari jam-jam sebelum gue kesana, gue persiapan dulu buat ngomongnya. Pastinya gue berekspetasi pergi sendirian bakal enak banget dan persiapan buat mesen Starbucks bakal sesuai banget. Ternyata salah, gan.

Ekspetasi : Gue berdiri di depan kasir/barista, nyebut ice/hot, ukuran tall/grande/venti, nama minuman yang gue mau, terus gue langsung bayar.
Kenyataan : Gue berdiri di depan kasir/barista, mengikuti ekspetasi, diminta nyebutin ulang, ternyata gak ada urutan mau mesennya dengan cara apa. Gue malu, degdegan dikit. Namanya pertama kali kan masa iya nggak dagdigdug. Akhirnya gue malah nyaman disana, sambil baca-baca buku. Kadang gue main handphone doang. Gue pun waktu ulang tahun malah kesanas sendirian. Ehh taunya temen-temen kelas gue pada kerumah dan gue ditelpon disuruh pulang, karena bisa-bisanya temen-temennya pada ke rumah tapi guenya nggak ada.

Walaupun gitu gue tetep seneng banget bisa ngerasain birthday wishes dari Barista Starbucks. Saking senengnya, dulu feed instagram gue isinya minuman Starbucks semua. Betenya adalah gue nggak dapet birthday treat! Karena ada aturannya gitu pokoknya dan gue nggak browsing secara mendalam saat itu.
Yah.. Namanya juga pertama ya nggak? Pas Senin 2 hari yang lalu, gue ke mall lagi setelah sekian lama dirumah mulu. Yak bener, gue habis ke jkt lagi! Hahaha. Gue kira kan bakalan langsung pulang ya. Eh taunya gue mau main dulu deh sendiri dan gue laper banget udah mual pas bawa motor. Disitu gue sushi date with myself. Sebenernya ini bukan pertama kalinya sih gue makan sendiri. Karena sebelumnya gue agak sering makan di Ichiban Kemayoran sendirian. Tapi buat di Cibinong kemarin di Ichiban makan sendiri itu pertama kalinya. Kyaaa!
Bener aja loh. Gue agak malu, tapi gue ambil duduk paling depan cuy. Gue bisa ngeliat Chefnya dengan jelas. Tapi gue disamperin mulu, bagus sih perhatian pegawainya. Padahal gue ngeliat-liat karena sembari nunggu pesenannya dateng bukan karena bingung.




Seru kan seru kan seru kan?! Yang lebih serunya lagi. Tau gak? *Mulai heboh*. Gue salah mesen minuman di Starbucks! Astagfirullah. Serasa masih ngang ngong tau nggaaaakkkkkk!! Asli gue browsing dulu beneran. Ternyata di kenyataannya beda lagi. Yaiyalah salah gue sih nggak konfirmasi lagi atau menyanggah. Gue kan ekspetasinya mau mesen ice shaken tea dan bakal ditanya passion tea, green tea dll, terus akan gue jawab passion tea. Masalahnya gue mesen ice shaken tea terus nggak ditanya lagi. Langsung dikonfirmasinya ice shaken lemon tea, malahan ditawarin makanan buat dinner dan cream on top. Gue rasanya nggak enak, tapi gue bilang aja gue habis makan. Terus yang lebih parahnya lagi, harganya juga jadi dua kali lipat dari ekspetasi. Biasanya gue mesennya biasalah greentea frappuccino. Berhubung mau low budget sedikit. Eh malah tetep on budget bukan low budget. Abis minum ice shaken lemon tea tambah kerja-kerja dikit bikin offering buat klien sambil nulis my writing project. 70% dari minuman gue lewat ke tenggorokan tapi nggak habis kayak kalo minum greentea frappuccino. Kalo ke Starbucks lagi mesen minuman yang nggak biasa gue pesen, gue harus lebih berani ngomong LAGI, LAGI, dan LAGI.

7/04/2021

Hari Gabut

Halo pemirsa! Udah ganti bulan aja yak sekarang. Bulan kemarin-kemarin kayaknya gue jarang banget nulis. Baru akhir bulan Juni gue nulis lagi kan. Biasanya gue seminggu sekali update blog haha. Kemarin boro-boro. Sampe-sampe banyak cerita-cerita yang lupa gue tulis disini.

Yah, hidup gue apa kabar ya beberapa hari ini? Yang pasti gue kemarin lagi males ngapa-ngapain. Padahal baru 3 hari bulan ini, tapi malesnya udah menjalar kemana-mana. Kuliah? Semester ini gue kayaknya cuma ambil magang, tapi skripsi akan diusahakan kok. Jadi gue keterima di tempat magang yang gue apply, mulainya seminggu lagi. Terus gue seneng nggak? Sebenernya seneng sih gue bisa ternyata dan nggak terlalu seneng yang seneng banget gitu. Jadi apa yang dirasain sebenernya. Life's hard, man.
Hutang kuliah gue kayak kebayar lah step-step nya. Walaupun sebenernya kalau mau ngeliat orang lain yang ada di sekitar gue, ketinggalan kan yak. Tapi gatau kenapa gue nggak terlalu peduli, maksudnya gue nggak kesenggol ngeliat orang lain lulus terus gue belum dll. Gue pernah nonton video salah satu youtuber canada, dia bilang sebenernya achievement setiap orang itu beda dan gaada yang nentuin achievement itu harus kapan. Akhirnya gue mikir tujuan orang tua atau society tentang kuliah itu nggak jauh dari setelah lulus dapet kerja. Walaupun kadang orang tua bilangnya lulus nya yang cepet, gapapa nanti mau kerja apa mau diem dirumah doang. Ya kalimat yang disampein bagus sih kayak ngasih kebebasan mau ngapain, tapi biasanya orang tua punya ekspetasi ke anaknya *mungkin nggak semua* lulus kuliah terus kerja terus nikah terus punya anak dan seterusnya. Itu tuh kayak garis hidup yang wajib dan arahan hidup setiap orang tuh rasanya kayak gitu. Iya sodara-sodara, kayak begitu terus siklus yang berlaku. Good.


Emangnya lu nggak mau nikah, Yan? :') Iya gue mau, cuma pandangan gue soal nikah beda sama lu. Emang tujuan lu nikah karena apa? Ya kan gue mau punya anak. Sebelum nikah juga bisa kalo lu mau punya anak doang mah. Oke gue undur diri, karena topik ini sensitif sekali. Jujur gue pernah ngomong gitu waktu ada yang bilang mau nikah mau cepet-cepet punya anak. Bingung gue anak masih dijadiin tujuan untuk menikah.

Hari ini rencananya gue mau ngerjain sesuatu. Kalo di kasus gue, kalo nggak ngapa-ngapain itu malemnya malah begadang, kalo ngapa-ngapain gue bakal tidurnya cepet. Gue cuma mau bilang, semoga hal yang kalian suka masih bisa kalian lakuin sekarang-sekarang. Jangan ngeliatin dan mikirin orang lain udah nyampe mana. Kalo mikirin orang lain rasanya mau manjat pohon depan rumah. Pusing.

Oke deh kalo gitu segini aja update-annya. Semoga cukup yak *kaya ada yang baca ajee*. Gue mau lanjut ngapain ya, di depan mata ada gelas bekas minum redoxon mau gue cuci. Baiklah gue undur diri dulu, cao cao!


6/30/2021

Minggu Cemas

Belakangan ini gue tidurnya malem terus. Malem buat gue itu kira-kira di atas jam 11 lah. Nggak tau nih kenapa nggak bisa tidur lebih awal, tapi gue seneng sih. Katanya kan kalau tidurnya malem itu karena nggak mau melewatkan hari lebih cepet. Pokoknya nggak mau buru-buru ganti hari lah gitu.
Akhir-akhir ini gue suka negative thinking gitu sama diri sendiri. Kayak kemaren-kemaren gue tuh cemas banget gitu sama kuliah gue nanti, sama gue harus dapet tempat magang sampe minggu awal juli nanti kalo bisa, terus agak cemas harus jauh. Which means gue harus ke tempat lain untuk bisa magang dimana jauh dari rumah gue. Kayaknya cemasnya itu karena banyak banget yang harus di kejar.

Oh iya, gue belom update ya? Tanggal 29 Juni kemaren gue dapet panggilan interview dari tempat magang yang gue apply untuk jurusan perhotelan.


Iya, gue kayaknya insya Allah kalo keterima disana ya bakal cari tempat kos biar nggak pulang pergi. Menurut aturan yang ada harusnya magang itu semester kemarin--yang mana mulainya februari tahun ini. Berhubung gue milih untuk ngambil cuti dulu, jadinya gue mulai cari-carinya bulan ini. Seneng sih... Seneng banget malahan. Siapa sih yang nggak seneng kalau pikirannya dialihin dulu dari semraut tingkat akhir. Gue tuh cuti bener-bener alhamdulillah wasyukurillah banget. Terlebih untuk breakdance nya gue, gue nggak nyangka aja ternyata gue belajar hal-hal yang bisa gue simpen di memori gue. Gimana ya, cuti gue bukan buat sembarang leha-leha. Yah yang jelas gue belajar buat kenalan sama diri sendiri. Apa yang mau gue lakuin. Apa yang gue suka. Apa yang mau gue kembangin. Apa yang harus diinget sama pikiran gue. Especially untuk soal belajar nih. Gue sebenernya ngikut fall program di taiwan. Tapi kuliahnya itu online sih, gue lupa mulai nya kapan tapi beberapa bulan lagi. Karena gue belum tau info selanjutnya lagi ya yaudah tunggu aja kabar jadi atau nggak dan gimananya. Kalau inget orang-orang yang ngomong gue lulusnya lama, gue jadi sebel sama kuliah lagi. Karena gue pengen sadar kalau gue ngejalanin dan milih buat kuliah bukan untuk kejar-kejaran gue udah ini tinggal ini dll. Gue ngejalanin kuliah sampe saat ini juga itu udah terseok-seok. Asal gue inget tujuan gue dan gue ngejar apa, insya Allah gue akan lewat jalan yang dikasih sama Allah. Nah sekarang gue tinggal do'a lagi semoga gue ada jodohnya sama salah satu tempat magang. Semoga Juli emang bener-bener jodoh gue.


Fiuh... Jadi keinget lagi deh sama pikiran yang harus di selesain sekarang-sekarang. Nggak tau nih kebiasaan kalau ada hal baru tuh langsung sedih sama takut bawaannya. Nggak pede duluan gue. Kenapa ya?Nggak tau lah.
Belom lagi mikirin bakal kos dimana kalau dapetnya jauh. Gue selalu pengen ruangan gue nyaman astaga maaf. Gue semester kemaren ada pengalaman yang gagal sih jadi ya begitu deh... Suka kebayang terus dan gue jadi pesimis gitu. Nggak tau ya gue orangnya nggak bisa kayak ohh kegagalan itu pengalaman yang bikin lo harus bangkit lagi setelahnya, nah "setelahnya" gue tuh ada jeda waktu yang lumayan lama. Nggak bisa gue gagal tiba-tiba udah kuat bangkit kejar lagi. Belajar dari waktu gue mau kuliah itu, jangan memaksa diri ngambil keputusan setelah baru aja gagal. Karena gue pernah begitu dan ternyata pilihan gue itu jangka pendek. Tapi mau gamau gue harus bisa sampe garis finish ya karena gue sudah start terlalu jauh. Jadiiii... Ambil jeda waktu yang emang cocok sama kamu ya. Yaudah deh kita lihat nanti gimana kelanjutannya ini magang. Nggak tau lolos apa enggak gue dengan skill berbicara gue yang seadanya itu.

Oke deh kalo gitu. Gue mesti menata ikea raskog yang baru selesai dirangkai. See you next time, readers!

6/19/2021